Wednesday 21 November 2012

makalah kontrol dan audit sifo



KONTROL PEMROGRAMAN & SUMBER DATA

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur  penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan ridhonya lah sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Adapun dalam penyajian Makalah ini,penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Jhon selaku Dosen Kontrol dan Audit SIFO, atas waktu yang diberikan untuk penulis bisa merepresentasikan dan menyelesaikan makalah ini dengan baik!
Makalah ini disusun khususnya untuk mahasiswa agar dapat lebih mengenal Tentang “KONTROL PEMROGRAMAN DAN SUMBER DATA” , selain itu juga dapat digunakan oleh pembaca lainnya secara umum.
Dalam penyajiannya, Penulis menyadari kalau dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna.Makalah ini masih banyak kekurangan,penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun  demi sempurnanya makalah ini.
Demikianlah kiranya,,,semoga makalah ini berfaedah dan berguna bagi para pembacanya.





                                                                                                Medan, November 2012


                                                                                                            Penulis







DAFTAR ISI

Sampul.......................................................................................... 1
Kata Pengantar ............................................................................. 2
Daftar Isi ....................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 4
A.     Latar belakang masalah................................................4
B.     Tujuan dan Manfaat masalah.......................................5
C.     Rumusan Masalah........................................................5
D.     Batasan Masalah..........................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................6
a. Pengertian Kontrol pemrograman dan Sumber data .....6
b. Siklus Pengembangan Program.....................................7
c. Pengorganisasian dari Tim Programmer ......................11
d. Pengaturan dari grup sistem pemrograman ..................12
e. Pendukung kearah DA dan DBA.............. ....................13
f. fungsi dari DA dan DBA................................................13
g. Beberapa isu organisasi..................................................13
h.Data repositori Sistem.....................................................14
BAB III PENUTUP...................................................................... 18
            Kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA








BAB I
PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG MASALAH
Adapun yang melatarbelakangi Penulis dalam penyusunan makalah ini adalah karena semakin cepat nya perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi sehingga mendorong penulis untuk  menyajikan makalah yang berjudul ”kontrol pemrograman dan sumber data”yaitu mengacu pada  pemeliharaan database sebagai sumber data dan melakukan pengawasan pada sistem pemrograman.

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.

Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.

Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan perpustakaan harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan.

Judul makalah ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.








TUJUAN DAN MANFAAT MAKALAH
            Adapun yang menjadi tujuan dan manfaat makalah adalah guna memenuhi Tugas yang diberikan oleh Dosen dan seyogya nya makalah yang kami sajikan ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan kepada pembaca khususnya di bidang kontrol pemrograman dan sumber data.



RUMUSAN MASALAH
v     Apa pengertian dari kontrol pemrograman dan sumber data?
v     Bagaimana siklus pengembangan program?
v     Apa pengaturan dari grup sistem pemograman?
v     Bagaimana pendukung kearan data audit(DA)dan database audit(DBA)
v     Apakah fungsi dari DA dan DBA?
v     Apa isu organisasi?
v     Apa pengertian dari data repositori sistem


BATASAN MASALAH
Ada pun karena keterbatasan waktu dan wawasan yang di miliki oleh Penulis makan pada penyajian makalah ini penulis hanya menitikberatkan  permasalahan hanya dalam kontrol pemrograman dan sumber datanya.






BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN CONTROL PEMROGRAMAN DAN SUMBER DATA
Control pemrograman  dan sumber data adalah proses pengawasan dan pemeliharaan (maintenance) pada  program yang telah di jalankan dan di implementasikan .
Pengawasan yang di lakukan bersifat berkesinambungan yaitu untuk menghindari penyalahgunaan dan ketidak  akuratan data,,kesalahan data dan ada nya duplikasi data pada sumber data atau  database nya
Control yang di lakukan yaitu seperti :

Ø      Repair,yaitu memperbaiki sistem yang telah lama dan yang dianggap sudah tidak  layak dengan perkembangan teknologi
Ø      Renovasi dan inovatif,yaitu melakukan pembaharuan terhadap program atau aplikasi yang lama yang sudah ada dengan yang baru dengan kapasitas dan  nilai efektifitas yang layak

Monitoring dan evaluasi program (M & E) penting dilakukan untuk memperbaiki pelaksanaan program di masa datang agar semakin besar manfaat yang dirasakan oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program









  1. Siklus Pengembangan Program
Pengembangan program mencakup sebuah siklus yaitu
Ø       perencanaan
Ø        pelaksanaan
Ø       monitoring
Ø       evaluasi.
 Setiap tahapan tersebut membutuhkan desain yang matang guna memastikan capaian program dan mengantisipasi berbagai perubahan eksternal yang mungkin terjadi pada waktu pelaksanaan program.



Tahapan model waterfall meliputi:
a.       System Engineering
Proses penilaian sistem lama yang sedang berjalan dan studi kelayakan pengembangan sistem baru berdasarkan aspek teknologi, ekonomis dan sumber daya manusia.
b.       Analisis
Perolehan kebutuhan pengguna sistem dari user serta pilihan solusi jenis sistem informasi yang akan dikembangkan.
c.       Desain
Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk software. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
d.      Coding Dan Testing
Desain harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh komputer, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis akan dikerjakan oleh programmer. Proses Coding ini harus dilakukan Testing untuk menguji kesalahan-kesalahan program maupun fungsi dari sistem.
e.        Implementasi
Setelah semua fungsi-fungsi software harus di ujicoba agar software bebas dari kesalahan, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Maka proses selanjutnya adalah bagaimana sistem baru akan diinstall dan dijalankan di perusahaan dengan pengoperasian yang dilakukan oleh user.
f.        Pemeliharaan
Pemeliharaan suatu software sangat diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada kesalahan kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi atau perangkat lainnya.

c.       Alat Bantu / Tool Pemodelan Sistem
1.      Alat Bantu Analisis
Analis system perlu berkomunikasi dengan pengguna system. Pada tahap ini analis system perlu menyampaikan hasil analisisnya kepada pengguna system. Hasil analisis adalah pemahaman tentang system yang lama dan kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna system. Alat-alat komunikasi yang digunakan pada tahap ini adalah : Bagan Alir System System Flow Chart), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), Kamus Data (data dictionary).
Tool yang tersedia untuk membuat alat-alat komunikasi tersebut diantaranya: Microsoft Office Visio, DIA, Microsoft Word, Microsoft Excell, dan lain-lain.
2.      Alat Bantu Desain
Pada tahap desain, analis system banyak berkomunikasi dengan teknisi system yaitu dengan programmer, ahli basis data, ahli telekomunikasi, dan sebagainya. Analis system membutuhkan alat komunikasi yang efektif supaya teknisi system dapat memahami dan memudahkan hasil analisis untuk diubah menjadi system secara fisik. Dalam hal ini desain system membutuhkan alat bantu: Bagan Alir System System Flow Chart), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), Kamus Data (data dictionary), ERD(Entitas Relation Diagram), Normalisasi data, dan lainnya.
Tool yang mendukung diantaranya : Microsoft Office Visio, DIA, Microsoft Word, Microsoft Excell, dan lain-lain.
3.      Alat Bantu Coding / Programming
Pada tahap ini dilakukan proses coding dengan menggunakan tool pseudocode yang membantu programmer dalam membangun system, dan untuk tool yang digunakan dalam programming banyak yang tersedia seperti Delphi, Visual Basic, PHP, Java, dan lainnya.
4.      Alat bantu Testing / Pengujian
Perangkat lunak yang telah dikembangkan perlu diuji sebelum digunakan secara penuh didalam system. Pengujian dikatakan berhasil jika mampu menemukan kesalahan-kesalahan yang tersembunyi dalam perangkat lunak. Terdapat dua pendekatan pengujian perangkat lunak, yaitu: white box testing, black box testing. 
5.      Pemeliharaan Perangkat Lunak
Pemeliharaan perangkat lunak meliputi: korektif (pemeliharaan yang dilakaukan apabila terjadi kerusakan atau kesalahan), adaptif atau produktif (pemeliharaan yang dilakukan secara terus menerus melalui proses monitoring, penyempurnaan (pemeliharaan sebagai hasil dari penemuan perawatan adaptif), preventif (pemeliharaan yang dilakukan untuk pencegahan kerusakan).
d.      Kebutuhan pada saat pembuatan system yang meliputi: sumber daya, waktu, biaya, resiko, upgrade.
1.      Kebutuhan sumber daya
Membutuhkan jumlah sumber daya yang banyak, karena banyak proses yang dilakukan serta banyak tenaga ahli yang dibutuhkan.

2.      Kebutuhan waktu
Membutuhkan waktu yang lama karena harus menyelesaikan tahap demi tahap dalam pengembangan.
3.      Kebutuhan biaya
Kebutuhan biaya besar karena menggunakan sumber daya yang banyak, waktu yang cukup lama, dan tahapan proses yang panjang.
4.      Kebutuhan resiko
Resiko dalam menggunakan metode ini sangat besar, kemungkinan terjadinya kegagalan system sehingga harus mengulang dari awal yang menyebabkan pembekakan biaya diluar rencana anggaran. Kegagalan system sangat berpengaruh besar, kemungkinan system tidak dapat digunakan atau harus diperbaiki dari awal.
5.      Kebutuhan upgrade
Dalam melakukan upgrade akan terjadi kesulitan karena harus menyesuikan banyak hal, diantaranya kesesuaian dukungan hardware, software baik software program maupun database, karena dimungkinkan pada saat system dibuat belum mengalami / menggunakan adanya spesifikasi hardware maupun software yang baru sesuai yang dibutuhkan saat ini. Pada metode ini proses upgrade tidak fleksibel, akan mempengaruhi system secara keseluruhan.

e.       Kesimpulan
Penggunaan metode waterfall dalam pengembangan perangkat lunak dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Keunggulan:
Ø  Proses pengembangan sangat terstruktur dan sistematik
Ø  Melalui definisi kebutuhan, sehingga gap atau kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan dan sistem yang dihasilkan dapat dikurangi.
Ø  Menghasilkan petunjuk arah pengembangan yang jelas bagi manajemen.

2. Kelemahan:
Ø  Tidak adaptif terhadap perubahan yang dapat terjadi selama proses pengembangan (kaku atau rigid).
Ø  Melelahkan karena membutuhkan waktu pengembangan yang lama dan biaya yang tinggi
Ø  Proyek yang sebenarnya jarang mengikuti aliran sequential yang ditawarkan model ini.
Ø  Iterasi (Pengulangan) selalu terjadi dan menimbulkan masalah pada aplikasi yang dibentuk oleh model ini.
Ø  Seringkali pada awalnya customer sulit menentukan semua kebutuhan secara explisit.
Ø  Klien harus sabar karena versi program yang sedang jalan tidak akan tersedia sampai proyek pengembangan selesai.








b.Pengorganisasian dari Tim programmer
Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan
Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing.
Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya.
Tiga faktor kontekstual yang muncul paling signifikan sehubungan dengan kinerja tim adalah adanya sumber daya yang mencukupi, kepemimpinan yang efektif, dan evaluasi kinerja.
-Sumber daya mencukupi.
-Kepemimpinan dan Struktur.
- Evaluasi Kinerja.
 Secara tradisional, evaluasi berorientasi individu dan sistem harus dimodifikasi guna merefleksikan kinerja tim. Evaluasi kinerja individu seperti upaya resmi per jam, insentif individu, dan sejenisnya tidak konsisten dengan perkembangan kinerja tinggi yang ditunjukkan tim.Di bawah ini ada beberapa kategori, terdiri atas variabel-variabel yang berhubungan dengan bagaimana tim harus diisi, lewat:
 (1)  Kemampuan
 (2) Personalitas
 (3)  Pengalokasian peran dan keragaman.
 (4) Fleksibilitas anggota –

e. Pendukung ke arah DA(data audit) dan DBA(database audit)
Jadi secara lebih jelas audit system informasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai berikut:

1.Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit)
2.Audit Operasional (Operational Audit)
2.1 audit terhadap aplikasi computer
a. postimplementation audit (audit setelah implementasi)
b. concurrent audit ( audit secara bersama-sama)
2.2 general audit (audit umum)
auditor mengevaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi system informasi (instalasi computer) apakah telah dikelola dengan baik
Tahap final audit ini adalah untuk memberikan laporan audit berkaitan dengan permasalahan yang ada di perusahaan.Langkah-langkahnya adalah:
- Mencatat Laporan Audit. 
- Mencatat Kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan. Auditor harus membuat catatan atas kondisi-kondisi yang dilaporkan kepada dewan audit, mencakup kecurangan-kecurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi dari sistem pengendalian internal perusahaan.
Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi adalah hasil proses akuntansi. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan dapat berupa peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif, anggaran atau ukuran prestasi lain yang telah ditetapkan oleh manajemen, prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi dan dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit kepada pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit tersebut. 
Meskipun berbagai macam tipe audit dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi organisasi yang efektif dan efisien

f. Fungsi dari DA(data audit  dan DBA(database audit)    
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2002). Suatu proses sistematik artinya suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berangka dan terorganisasi. Proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha.

Ada beberapa sifat audit yaitu:

1. Sifat Audit Operasional Pemrosesan Data
Satu tipe utama audit operasional meliputi pengauditan fungsi pemrosesan informasi. Audit operasional pemrosesan data secara sistematis memperkirakan keefektifan unit-unit dalam mencapai tujuan dan mengidentifikasikan kondisi yang dibutuhkan untuk perbaikan. Pemrosesan data audit operasional mempunyai sifat yang luas meliputi semua kegiatan departemen pemrosesan atau mungkin dihubungkan dengan segmen khusus dalam kegiatan tersebut, tergantung pada tujuan manajemen.
2. Audit system informasi 
Secara garis besar ialah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu system aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan system pengendalian intern yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik/tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan system informasi berbasis computer.
Jadi secara lebih jelas audit system informasi dapat digolongkan dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai berikut:

1.Audit laporan keuangan (Financial Statement Audit)
2.Audit Operasional (Operational Audit)
2.1 audit terhadap aplikasi computer
a. postimplementation audit (audit setelah implementasi)
b. concurrent audit ( audit secara bersama-sama)
2.2 general audit (audit umum)
auditor mengevaluasi kinerja unit fungsional atau fungsi system informasi (instalasi computer) apakah telah dikelola dengan baik
Tahap final audit ini adalah untuk memberikan laporan audit berkaitan dengan permasalahan yang ada di perusahaan.Langkah-langkahnya adalah:
- Mencatat Laporan Audit. 
- Mencatat Kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan. Auditor harus membuat catatan atas kondisi-kondisi yang dilaporkan kepada dewan audit, mencakup kecurangan-kecurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi dari sistem pengendalian internal perusahaan.

g.  Beberapa Isu organisasi
            Menurut Regester & Larkin (2003:42) bahwa sebuah “issue organization“ merepresentasikan ‘suatu kesenjangan antara praktek korporat dengan harapan-harapan para stakeholder’ (‘a gap between corporate practice and stakeholder expectations’) dalam organisasi.
 Dengan kata lain, sebuah issueyang timbul ke permukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik di dalam maupun di luar organisasi, yang jika dibiarkan akan mempunyai efek yang signifikan pada fungsi atau kinerja organisasi tersebut atau pada target-target organisasi tersebut di masa mendatang.
Dari berbagai definisi di atas, terlihatlah bahwa pengertian “issue” menjurus pada adanya masalah dalam suatu organisasi yang membutuhkan penanganan. Cara menangani issuetersebut yang pada akhirnya memunculkan teori dan proses “manajemen issue”.
Contoh-contoh yang menyebabkan perlunya manajemen issue termasuk prospektif bagi perundang-undangan yang baru, suatu opini atau klaim yang didukung oleh media ataupun saluran lainnya, perkembangan yang kompetitif, riset yang dipublikasikan, sebuah perubahan dalam kinerja atau kegiatan organisasi itu sendiri atau individu maupun kelompok yang terkait dengan organisasi tersebut.
Dari berbagai definisi di atas, terlihatlah bahwa pengertian “issue” menjurus pada adanya masalah dalam suatu organisasi yang membutuhkan penanganan. Cara menangani issue tersebut yang pada akhirnya memunculkan teori dan proses “manajemen issue”.
Contoh-contoh yang menyebabkan perlunya manajemen issue termasuk prospektif bagi perundang-undangan yang baru, suatu opini atau klaim yang didukung oleh media ataupun saluran lainnya, perkembangan yang kompetitif, riset yang dipublikasikan, sebuah perubahan dalam kinerja atau kegiatan organisasi itu sendiri atau individu maupun kelompok yang terkait dengan organisasi tersebut.
“Manajemen issue adalah proses manajemen yang tujuannya membantu melindungi pasar, mengurangi resiko, menciptakan kesempatan-kesempatan serta mengelola imej sebagai sebuah aset organisasi bagi manfaat keduanya, organisasi itu sendiri serta stakeholder utamanya, yakni pelanggan/konsumen, karyawan, masyarakat dan para pemegang saham”. (Caywood, 1997:173)

H. DATA REPOSITORI SISTEM

Repository adalah tempat dimana data disimpan dan dipelihara. Sebuah repository dapat berupa :
  • tempat dimana data disimpan
  • tempat dimana secara khusus data dalam format digital disimpan
  • tempat dimana eprint diletakkan
  • tempat dimana beberapa database aatau file diletakaan untuk didistibusikan secara jaringan komputer
  • tempat dimana sesuatu disimpan yang kemunginan untuk digunakan lagi






gambar 1.1 Arsitektur Sistem

Selain di atas sistem memerlukan fasilitas input data untuk repository yang bersumber dari beragam media dan format seperti :
  • print out
  • CD proceeding dalam pdf
  • download softcopy dalam LaTeX, pdf, ps, MS Word, dll
Maka proses pengolahan input akan diperlihatkan pada gambar 1.1.Berikut uraian Gambar:
Jenis informasi yang akan disimpan meliputi :
  • Journal
  • Proceeding
  • Skripsi, Tesis, Desertasi
  • White paper
  • Data sheet dan catalog produk
  • Unpublished paper dari recognized author.

Proses sistem :
  • Digitizing,
  • Tagging,
  •  Testing,
  • Desiminasi, diuraikan
  • Pemeliharaan & pengembangan
Keperluan penunjang
Untuk membangun repository ilmiah dan teknologi diperlukan beberapa faktor penunjang yang meliputi :
  • Perangkat Keras
  • Perangkat Lunak
  • Perangkat Jaringan
·          switching
·          cabling
·          rack system
·          UPS
·          electric asoseri
  • Data
·          journal-journal
·          proceeding-proceeding
·          white paper
·          skripsi, tesis, desertasi
·          catalog/data sheet
  • Referensi
·          buku penunjang untuk develop software dan system
  • Sumber daya manusia
·          tenaga ahli
·          tenaga pendukug
·          pelaksana dari sisi organisasi
  • Organisasi
·          keterlibatan beberapa bagian internal
·          keterlibatan beberapa bagian eksternal (jaringan ilmiah)
3.3.. Implementasi
3.3.1. Rincian aktivitas

3.4. Quality Insurance dan Indicator Keberhasilan

Indikator utk keberhasilan :
  • jumlah materi di repository (dalam Giga)
  • banyaknya civitas academy Gunadarma yang memanfaatkan (dalam jumlah koneksi per minggu)
  • banyaknya civitas academy perguruan tinggi yang terkoneksi ke INHERENT yang memanfaatkan (dalam jumlah koneksi per minggu)
  • banyaknya civitas academy perguruan tinggi yang tidak terkoneksi ke INHERENT yang memanfaatkan (dalam jumlah koneksi per minggu)
  • banyaknya pihak luar yang menggunakan repository (dalam jumlah koneksi per minggu)

3.5. Kesinambungan:

Untuk keberlansungan sistem maka perlu melakukan berbagai tindakan yang meliputi :
  • Memperhitungkan kapasitas harddisk, bandwidth internet.
  • Memperluas kerjasama untuk memperkaya koleksi repository.
  • Mengembangkan aplikasi terkait yang mendukung repository, seperty fasilitas untuk mengorganisasi paper pada seminar untuk berbagai kalangan.
  • Mempertimbangkan faktor dana dari internal dan eksternal.
  • Mematangkan organisasi dan SDM pendukung untuk repository.
  • Evaluasi dan penyempurnaan yang kontinyu.
















BAB III
KESIMPULAN

Control pemrograman  dan sumber data merupakan proses pengawasan dan pemeliharaan (maintenance) pada  program yang telah di jalankan dan di implementasikan .
Pengawasan yang di lakukan bersifat berkesinambungan yaitu untuk menghindari penyalahgunaan dan ketidak  akuratan data,,kesalahan data dan ada nya duplikasi data pada sumber data atau  database nya
Control yang di lakukan yaitu seperti :
Repair,yaitu memperbaiki sistem yang telah lama dan yang dianggap sudah tidak  layak dengan perkembangan teknologi
Renovasi dan inovatif,yaitu melakukan pembaharuan terhadap program atau aplikasi yang lama yang sudah ada dengan yang baru dengan kapasitas dan  nilai efektifitas yang layak









DAFTAR PUSTAKA

Ø      ^a b c d e f Matthew West and Julian Fowler (1999). Developing High Quality Data Models. The European Process Industries STEP Technical Liaison Executive (EPISTLE).
Ø      ^ Data Integration Glossary, U.S. Department of Transportation, August 2001.






























No comments:

Post a Comment